5.6.11

JARINGAN IKAT


Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh.Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio). Bentuk sel-sel yang menyusun jaringan ikat memiliki berbagai fungsi, yaitu menyokong dan memperkuat jaringan lain, melindungi organ-organ tubuh, menyimpan energi, membentuk struktur tubuh (tulang), dan menyusun system sirkulasi.
Jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat.
Matriks
Adalah bahan dasar tempat sesuatu melekat. Matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar. Serat-serat pengikat pada matriks mengisi rongga antar sel-sel sehingga akan membentuk jaringan. Jaringan tersebut berfungsi menopang jaringan ikat. Matriks terdiri dari beberapa jenis serat yaitu serat kolagen, serat elastin dan serat retikuler.
Serat kolagen
            Memiliki sifat kuat, kelenturan yang rendah, tetapi daya renggang yang tinggi, serat kolagen tersusun dari protein kalogen. Protein ini banyak terdapat didalam tubuh yaitu sekitar 25% dari total protein. Serat ini terdapat pada tendon tulang dan kulit.
Serat elastin
            Memilikio sifat kelenturan yang tinggi, tersusun dari mokopolisakarida dan protein yang disebut elastin. Elastin dikelilingi oleh gliko protein yang disebut hibrilin dan terdapat pada pembuluh darah, legamen dan selaput tulang rawan larin.
Serat retikuler
            Memiliki sifat kelenturan yang rendah, ukuranya lebih tipis dari serat kolagen dan terdiri dari kolagen yang dilapisi oleh gliko protein. Serat ini berfungsi untuk mengikat suatu jaringan ikat dengan jaringan ikat lainya. Serat retikuler terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe.
Sel-sel jaringan ikat
            Jaringan ikat terdiri dari beberapa jenis sl. Sel-sel ini terdapat pada matriks dan bertanggung jawab terhadap serat-serat maupun bahan dasar. Beberapa contoh sel jaringan ikat adalah sebagai berikut.

Fibrolas
            Adalah sel jaringan ikat yang berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein. Pada jaringan ikat, sel-sel mesenkim berdiferensiasi menjadi fibrolas yang membentuk matriks.
Sel lemak
            Adalah sel yang khusus  untuk menyimpan lemak. Suatu jaringan ikat disebut jaringan lemak, jika terdapat sel lemak yang melimpah. Sel lemak mudah dibedakan jika sudah menimbun karena sebelumnya sel lemak menyerupai fibrolas.
Sel plasma
            Sel plasma dapat ditemukan  dalam jumlah melimpah dibawah membrane epitel yang basah, misalnya pada saluran pencernaan dan pernapasan. Sel-sel ini memproduksi antibody yang khas untuk antigen (protein asing).
Makrofag
            Adalah sel jaringan ikat yang bentuknya berubah-ubah. Sel-sel makrofag terspesialisasi untuk fagositosis sehingga sel-sel ini giat memakan zat-zat buangan, sel-sel mati dan bakteri. Makrofag terdapat didekat pembuluh darah.
Sel tiang
            Sel tiang berfungsi menghasilkan heparin dan histamine. Heparin adalah suatu antikoagulan dari polisakarida. Sedangkan histamine adalah suatu zat yang dibebaskan oleh degranulasi sel tiang sebagai reaksi  terhadap antigen yang sesuai. Heparin berfungsi dalam pembekuan darah
Jaringan ikat disebut juga jaringan penyokong. Jaringan ikat terdiri dari berbagai jenis, diantaranya sebagai berikut:
1.      Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar memiliki ciri sebagian besar terdiri dari matriks yang mengandung serat-serat kolagen, retikuler, dan elastin. Jaringan ini terdiri dari beberapa sel, seperti makrofag, sel plasma, sel tiang, dan sel lemak. Jaringan ikat longgar berfungsi membungkus (menyokong) organ-organ tubuh dan menghubungkan bagian-bagian jaringan lain. Jaringan ini terdapat di mesentrium (selaput perut tempat menautkan organ-organ dalam rongga perut), di bawah epitel mukosa saluran pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson saraf, dan lapisan subkutan kulit.
2.      Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat memiliki ciri susunan serat yang padat dan jumlah selnya berkurang. Jaringan ini didominasi oleh serat kolagen. Di antara serat kolagen tersebut terdapat sel fibroblas. Sifat jaringan ikat padat adalah tidak elastis. Jaringan ikat padat berfungsi menghubungkan antara organ tubuh yang satu dengan organ tubuh yang lain.
Jaringan ikat padat terdiri dari dua jenis, yaitu :
Pertama, jaringan ikat padat teratur yang terdapat pada ligament dan tendon. Tendon adalah jaringan yang menghubungkan antara otot dengan tulang, sedangkan ligament adalah jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang.
 Kedua, jaringan ikat padat tidak teratur yang terdapat pada pembungkus tulang dan lapisan dermis pada kulit.
3.      Jaringan Lemak (Adiposa)
Jaringan lemak tersusun dari sel-sel lemak yang tidak membentuk serst-serat interseluler atau matriks, tetapi terspesialisasi untuk penimbunan lemak. Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim. Jaringan ini berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi organ-organ secara mekanis dari benturan, sebagai persediaan cadangan makanan, dan sebagai alat pengatur panas dengan cara membantu menjaga suhu badan, terutama pada bayi yang baru dilahirkan. Jaringan lemak terdapat di seluruh bagian tubuh, yaitu di bawah kulit di sekitar persendian, serta di sekitar organ bagian dalam seperti ginjal dan jantung.
4.      Jaringan Tulang Rawan
Bahan dasar jaringan tulang rawan mengandung suatu kompleks protein-karbohidrat yang dikenal sebagai kondromukoid. Sel tulang rawan disebut kondrosit, berfungsi untuk mensintesis matriks. Tulang rawan pada anak-anak berkembang dari sel-sel mesenkim. Sel-sel mesenkim ini membentuk serat-serat dan matriks padat. Tiap-tiap sel mesenkim membentuk suatu lapisan matriks di sekelilingnya, sehingga terbungkus dalam ruang-ruang kecil yang disebut lakuna.
Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan berasal dari selaput tulang rawan (perikondrium). Jika tulang rawan terus tumbuh dan berkembang, jumlah matriks antar-selnya akan meningkat, sehingga mendorong sel-sel menjauh terpisah satu sama lain.
Berdasarkan kandungan senyawa matriksnya, jaringan tulang rawan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan dan transparan. Pada matriks tulang rawan hialin ditemukan konsentrasi serat yang memiliki daya elastisitas tinggi. Tulang rawan hialin merupakan tulang rawan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, tetapi paling lemah di antara tulang rawan yang lain. Pada stadium embrio manusia, tulang rawan hialin merupakan rangka tubuh sementara. Sedangkan, pada orang dewasa, jaringan ini ditemukan pada tulang dada, dan saluran pernapasan.
Tulang rawan elastis
Pada matriks tulang rawan elastis ditemukan serat elastin berwarna kuning dan adanya perikondrium. Serat elastin tersebut berfungsi memberikan daya lentur dan menyokong jaringan. Tulang rawan elastis terdapat pada embrio, laring, bagian telinga luar, epiglotis, dan daun telinga.
Tulang rawan fibroblas
Pada matriks tulang rawan fibroblas ditemukan serat kolagen. Matriks pada tulang rawan fibroblas berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini merupakan jaringan tulang rawan yang paling kuat sehingga berfungsi sebagai pelindung dan penyokong jaringan. Jaringan tulang rawan fibroblas terdapat pada hubungsn antar-tulang vertebrae (tulang belakang) dan tendon.
5.      Jaringan Tulang Sejati
Jaringan tulang disusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit. Osteosit dibentuk dari osteoblas. Osteoblas adalah sel yang berasl dari fibroblas dan ikut serta dalam pembentukan tulang. Unit dasar tulang disebut sistem Havers. Sistem Havers tersusun dari lamella, lacuna, kanalikuli, dan saluran Havers.
Lamela
Lamela adalah lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral dan serat kolagen. Garam mineral berfungsi membuat tulang menjadi keras. Serat kolagen berfungsi membuat tulang menjadi kuat. Lakuna adalah suatu ruang kecil di antara lamella yang di dalamnya mengandung osteosit. Kanalikuli adalah saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan mengeluarkan zat sisa.

Saluran Havers
Saluran Havers berisi pembuluh darah dan saraf. Di dalam saluran Havers terdapat saluran Volkman, yaitu saluran yang menghubungkan dua saluran Havers.
Tulang merupakan organ yang sangat keras. Senyawa penyusunnya adalah kalsium klorida (CaCl2), kalsium fosfat (Ca2PO4), magnesium  klorida (MgCl2), barium klorida (BaCl2), dan barium sulfat (BaSO4). Tulang berfungsi sebagai alat gerak, penyokong tubuh, tempat melekatnya otot, dan melindungi organ-organ yang lunak.
Perbedaan sel-sel tulang dewasa dengan tulang rawan adalah tulang dewasa sudah mengalami mineralisasi. Mineralisasi merupakan proses perubahan penyusunan materi organik menjadi materi anorganik. Mineral yang sangat tinggi konsentrasinya di dalam tulang adalah kalsium dan fosfat.
Berdasarkan strukturnya, tulang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tulang kompak dan tulang spongiosa. Tulang kompak adalah tulang yang tidak memiliki rongga, sedangkan tulang spongiosa (tulang spons) adalah tulang yang memiliki rongga.
6.      Jaringan Darah
Jaringan darah dapat disebut sebagai jaringan ikat terspesialisasi yang dibentuk dari sel-sel bebas dan suatu matriks cair (plasma). Sel-sel darah berkembang lalu masuk ke dalam aliran darah sebagai sel-sel yang sepenuhnya telah terbentuk. Jaringan darah berfungsi membawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, dan sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah infeksi. Jaringan darah terdiri dari eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma.
Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit berbentuk seperti lempengan bikonkaf (cekung ganda) dengan diameter kurang lebih 8 µm. Eritrosit tidak memiliki inti sel (nukleus). Sitoplasma eritrosit mengandung protein yang disebut hemoglobin. Hemoglobin yang berikatan dengan oksigen akan membentuk oksihemoglobin. Apabila kandungan oksigen suatu jaringan
            Tubuh lebih rendah daripada kandungan oksigen di dalam paru-paru, oksihemoglobin akan pecah sehingga oksigen dibebaskan untuk digunakan dalam proses metabolisme sel. Hemoglobin juga berperan penting untuk mengangkut karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru.
Leukosit (sel darah putih)
Leukosit memiliki sebuah nucleus dan tidak mengandung hemoglobin. Gerakan yang dilakukan leukosit adalah gerakan amuboid. Berdasarkan granula (butiran-butiran) dalam sitoplasma, leukosit terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
·         Granulosit, merupakan leukosit yang memiliki protein granula di dalam sitoplasmanya. Granulosit menyusun 60-70% dari keseluruhan leukosit. Granulosit terdiri dari neutrofil, eosinofil, dan basofil.
·         Agranulosit, merupakan leukosit yang tidak memiliki granula di dalam sitoplasmanya. Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit.
Trombosit (keping darah)
Trombosit berbentuk lempengan dengan diameter 2-4 µm. Di dalam trombosit banyak terdapat granula, namun tidak terdapat nukleus. Trombosit membantu penghentian keluarnya darah akibat kerusakan pada pembuluh darah.
Plasma
            Bagian darah yang cair serta mengandung larutan elektrolit dan protein disebut plasma. Protein plasma terdiri dari albumin, globulin, dan fibrinogen. Selain itu, plasma juga mengandung sejumlah bahan terlarut, seperti zat makanan, hormon, dan faktor-faktor pembeku darah.
7.      Jaringan Limfe (Getah Bening)
            Jaringan limfe terdapat padaorgan-organ seperti timus, kelenjar limfe, tonsil, dan limpa. Jaringan limfe terdiri dari sel-sel dan serat-serat retikuler yang menjadi rangka untuk menunjang timbunan limfosit dan makrofag. Di bagian-bagian tubuh tertentu, limfosit cenderung berkelompok menjadi satu dalam pemusatan yang disebut nodulus. Nodulus dapat dijumpai dalam tonsil, limpa, timus, serta tersebar secara luas sepanjang saluran pencernaan.

 HASIL FOTO PREPARAT

Jaringan Retikuler

Subkutan

Tendon membujur

Tendon Melintang

JARINGAN OTOT

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
A. Bagian-bagian otot:
1. Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot
2. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada
3. Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4. Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
B. Jaringan otot terdiri dari:
1. Otot Polos (otot volunter)
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.
2. Otot Lurik (otot rangka)
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan.
3. Otot Jantung (otot cardiak)
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).

BEBERAPA GAMBAR JARINGAN OTOT
1. Jaringan Otot Polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan

• Letak inti di tengah
• Sabut Otot polos berbentuk gelendong
• Kerja tidak dipengaruhi saraf sadar (kerjanya tidak dibawah kesadaran)
• Terdapat pada preparat usus
• Satuan sabut otot disebut sarkomer
• Otot Polos melintang dijumpai pada Musculus longitudinalis usus halus, sedangkan yang membujur terdapat pd  Musculus Sirkularis

2. Jaringan Otot Lurik
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.
Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras

• Inti terdapat di tepi
• Terdapat garis I (Isotrop/Terang), garis A(Anisotrop/ gelap)
• Kerjanya dipengaruhi kesadaran
• Satuan sabut otot disebut sarkomer

3. Jaringan Otot Jantung/Miokardium
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

• Inti terletak di tengah
• Kerjanya tidak dipengaruhi saraf sadar
• Terdapat percabangan yang disebut Anastomose (percabangan pada otot jantung)
• Terdapat Garis A dan Garis I
• Terdapat discus Intercalatus yaitu garis melintang tebal pada otot jantung



Otot Lurik Penampang Membujur

Otot Polos

Otot Lurik Penampang Melintang

Otot Jantung